ABSTRACT
Globalisasi adalah
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di
mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah
ini sering dipertukarkan. Dalam hal ini globalisasi utamanya dari aspek ekonomi
selalu di perlukan bagi Negara-negara untuk bersaing dalam menciptakan produk
mereka dan mampu dipasarkan dalam ekonomi pasar bebas.
Peningkatan
kualitas produk bagi setiap Negara adalah hal utama yang mampu untuk mendapatkan
keuntungan dalam meningkatkan kesejahteraan. Produksi global dapat ditingkatkan,
Pandangan ini sesuai dengan teori
'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor
produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia
bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan
perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat
meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
PENDAHULUAN
Globalisasi
perekonomian merupakan
suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi,
batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi
nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi
perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri
ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Dalam buku Naomi Klein, “The Silent Take Over”
menggambarkan terjadinya pengambil-alihan diam-diam segala sumberdaya dan
kebijakan ekonomi negara-negara di dunia oleh korporasi dan badan-badan dunia
Neo-liberalisme telah mendominasi segala hal dan dianggap sebagai kebenaran
mutlak bahwa pasar adalah penjelas satu-satunya ilmu ekonomi; dan kebijakan
ekonomi hanya bisa dijalankan lewat mekanisme pasar (diistilahkan oleh Joseph
Stiglitz sebagai fundamentalisme pasar)
Pada saat ini agenda free trade
(perdagangan bebas) telah mendominasi semua kebijakan ekonomi yang dijalankan
di berbagai negara. Bahkan, free trade telah mendefinisikan ulang semua
hubungan internasional (bilateral dan regional) di antara berbagai negara
menjadi di bawah dominasi kesepakatan perdagangan bebas.
PEMBAHASAN
Pandangan Indonesia Terhadap
Ekonomi Pasar Global
Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang
semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap
strategi yang
dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya merumuskan dan menyempurnakan
strategi-strategi bisnisnya dalam rangka memenangkan persaingan. Persaingan
domestik dan global mengharuskan perusahaan memperhatikan penciptaan
dan pemeliharaan keunggulan bersaing melalui penyampaian produk dan layanan
yang lebih baik pada konsumen. Untuk dapat menjamin suatu organisasi
berlangsung dengan baik, maka organisasi perlu mengadakan evaluasi terhadap
kinerjanya. Dalam evaluasi tersebut diperlukan suatu standar pengukuran kinerja
yang tepat, dalam arti tidak hanya berorientasi pada sektor keuangan saja,
karena hal tersebut sangat kurang tepat dalam menghadapi persaingan bisnis yang
semakin ketat. Oleh karena itu perlu dilengkapi dengan informasi dari sektor
non keuangan, seperti kepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas
karyawan dan sebagainya, sehingga pihak manajemen perusahaan dapat mengambil
keputusan yang tepat untuk kepentingan hidup perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan adanya globalisasi ekonomi pada pasar bebas ini telah
menciptakan pertumbuhan bagi Negara-negara di Asia dengan ditunjukkan oleh
banyaknya orang yang sejahtera karena eksport industrialisasi, tetapi banyak
juga menganggap bahwa dengan globalisasi orang tereksploitasi oleh prosesnya.
Oleh karena itu globalisasi Negara berkembang merupakan gambaran yang suram
bagi Negara Indonesia.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DALAM NEGERI DI TINJAU
DARI BERBAGAI BIDANG
Secara umum peningkatan kualitas
produk adalah strategi yang diterapkan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan
suatu prduk yang di produksi oleh perusahaan dengan menciptakan produk dengan
bentuk dan fungsi yang lebih banyak agar tetap diminati oleh buyer luar negeri.
Berbicara mengenai strategi peningkatan kualitas produk tidak hanya terbatas
pada usaha untuk meningkatkan produk yang dihasilkan, usaha untuk meningkatkan
kualitas produk yang ditawarkan agar tetap diminati oleh buyer luar negeri,
serta masalah-masalah yang menghambat usaha dalam meningkatkan kualitas produk
ekspor khususnya pada produk pertanian, perkebunan, dll.
-
Produk di Bidang
Pertanian
Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat
penting, karena sebagian besar anggota masyarakat di Negara-negara miskin
menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut. Jika pemerintah memperhatikan
kesejahteraan masyarakatnya dengan sungguh-sungguh, maka satu-satunya cara
yakni dengan meningkatkan kesejahteraan sebagaian masyrakat yang hidup disektor
pertanian tersebut. Cara ini dapat ditempuh dengan jalan menigkatkan produksi
tanaman pangan dan tanaman perdagangan mereka, atau menaikkan harga yang mereka
terima atas produk-produk yang dihasilkan.Sehingga pembangunan pertanian di
Indonesia dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya
saing tinggi namun juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta
pemberdayaan masyarakat. Ketiga tantangan tersebut menjadi sebuah kerja keras
bagi kita semua apabila menginginkan pertanian kita dapat menjadi pendorong
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak
pembangunan bangsa. Di bawah ini terdapat beberapa upaya dalam meningkatkan
pembangunan kualitas pertanian di Indonesia, yaitu :
Usaha-usaha Meningkatkan Hasil Pertanian
1. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi
pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya
untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana.
Intensifikasi pertanian banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang memiliki
lahan pertanian sempit.
Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program Panca Usaha Tani,
yang kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha tani. Adapun sapta usaha
tani dalam bidang pertanian meliputi kegiatan sebagai berikut :
- Pengolahan tanah yang baik
- Pengairan yang teratur
- Pemilihan bibit unggul
- Pemupukan
- Pemberantasan hama dan penyakit tanaman
- Pengolahan pasca panen
2. Ekstensifikasi Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil
pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru,misalnya membuka hutan
dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum
dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka
persawahan pasang surut.
Ekstensifikasi pertanian banyak
dilakukan di daerah jarang penduduk seperti di luar Pulau Jawa, khususnya di
beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti Sumatera, Kalimantan dan Irian
Jaya.
3. Diversifikasi Pertanian
Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian
untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian. Diversifikasi pertanian dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu :
- Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
- Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.
4. Mekanisasi
Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan
mesin-mesin pertanian modern. Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar
Pulau Jawa yang memiliki lahan pertanian luas. Pada program mekanisasi
pertanian, tenaga manusia dan hewan bukan menjadi tenaga utama.
5. Rehabilitasi Pertanian
Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak
produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti
tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.
Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut,
pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
- Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia
- Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket program yang diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan program intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.
- Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian.
Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian yang lain dapat
dilakukan dengan cara :
- Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah
- Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.
- Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.
Selain itu ada usaha lain yang perlu dilakukan pemerintah
terkait dengan pembangunan pertanian di Indonesia :
- Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia serta menuntut pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah lingkungan.
- Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya dilindungi oleh undang-undang.
- Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan kepada petani, berupa program insentif usaha tani, program perbankan pertanian, pengembangan pasar dan jaringan pemasaran yang berpihak kepada petani, serta pengembangan industrialisasi yang berbasis pertanian/pedesaan, dan mempermudah akses-akses terhadap sumber-sumber informasi IPTEK.
- Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat guna yang berwawasan pada konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara maksimal hasil-hasil penelitian ilmuwan lokal.
- Mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
- Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian.
- Membuat dan memberlakukan Undang-Undang perlindungan atas Hak Asasi Petani.
- Memposisikan pejabat dan petugas di setiap instansi maupun institusi pertanian dan perkebunan sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.
- Mewujudkan segera reforma agraria.
- Perimbangan muatan informasi yang berkaitan dengan dunia pertanian serta penyusunan konsep jam tayang khusus untuk publikasi dunia pertanian di seluruh media massa yang ada.
Dari beberapa upaya diatas di harapkan Negara Indonesia
mampu meningkatkan produk pertanian untuk meningkatkan nilai eksport dalam
bersaing dengan Negara lainnya.
-
Produk di Bidang Perkebunan
Program pengembangan sarana dan prasarana perkebunan :
- Pengadaan alat mesin perkebunan.
- Pemetaan pengembangan sarana dan prasarana perkebunan.
- Pengembangan infrastruktur perkebunan.
Program peningkatan penerapan tehknologi perkebunan :
- Peningkatan pengolahan mutu hasil perkebunan.
- Pelatihan penerapan tehknologi perkebunan modern bercocok tanam.
- Penelitian dan pengembangan komoditi unggulan daerah.
-
Produk di Bidang
Kerajinan Tangan
Salah satu hasil produksi Indonesia yang
termasuk ke dalam komoditi non migas adalah kerajinan tangan. Industri
kerajinan tangan Indonesia sebagian besar merupakan industri dengan skala kecil
dan menengah, bahkan banyak yang masih berupa industri rumah tangga. Kehadiran
galeri atau department store merupakan salah satu solusi bagi industri
kerajinan skala kecil dan menengah untuk memasarkan produk mereka. PT. Sarinah
(Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang ritel
pakaian jadi dan produk kerajinan. Salah satu unit usaha PT. Sarinah (Persero),
SBU Aneka Usaha melakukan kegiatan ekspor kerajinan tangan. Selama ini negara
tujuan ekspor dari SBU Aneka Usaha di bawah bendera PT. Sarinah (Persero)
adalah Singapura, yaitu melalui Mount Faber Departmental Store Pte Ltd., serta
beberapa negara lain yang didasarkan atas pesanan. Oleh karena itu dibutuhkan
strategi yang tepat untuk mengembangkan pemasaran produk kerajinan tangan ke
negara-negara lain dan kemungkinan produk kerajinan tangan lain yang dapat
menembus pasar ekspor.
-
Produk di Bidang
Perikanan
Untuk memacu peningkatan ekspor di
Indonesia, KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya berkomitmen meningkatkan jaminan
kualitas mutu produk perikanan dan keamanan hasil perikanan (quality
assurance dan food safety) untuk memacu ekspor produk perikanan di manca
negara. Pasalnya, jaminan kualitas (quality assurance) merupakan hal
kunci untuk mempermudah akses pasar produk perikanan. Sehubungan dengan itu,
KKP terus berupaya untuk meningkatkan jaminan mutu dan keamanan
hasil perikanan nasional maupun internasional pada proses produksi,
pengolahan, dan distribusi.
Strategi Indonesia Agar Tetap Bertahan Dalam
Persaingan Ekonomi Pasar Global
Negara Indonesia perlu memperbaiki kondisi dan menjaga
stabilitas ekonomi, serta memperkokoh fundamental ekonomi nasional. Strategi
yang perlu di pertahankan dalam
mengikuti pasar global adalah :
-
Melalukan peningkatan investasi di dalam negeri guna
menutupi tingkat ekspor jika mengalami penurunan.
-
Potensi pasar dalam negeri harus dapat dioptimalkan,
serta biaya biaya logistic harus terus diturunkan
-
Pengendalian subsidi BBM yang sehat ditengah naik
turunnya harga minyak dunia, perlu pula dilakukan tanpa harus merugikan rakyat.
Pembatasan dan penghematan BBM yang telah dicanangkan Pemerintah agar beban
APBN dapat dikurangi, harus terus diupayakan secara bertahap pencapaiannya.
Sehingga, alokasi subsidi BBM dapat digunakan untuk peningkatan pembangunan
infrastruktur maupun sektor pembangunan ekonomi lainnya. Selain itu yang
terpenting, dengan pembatasan dan penghematan BBM tersebut, Indonesia dapat
memiliki Ketahanan Energi di masa mendatang.
-
Upaya peningkatan daya saing Negara Indonesia dengan
memanfaatkan teknologi informatika untuk kepentingan kemajuan perdagangan
sehingga Indonesia mampu bersikap “ Outward looking “ dalam menghadapi ekonomi
dalam pasar global dengan membutuhkan jaminan hukum.
-
Perlunya pemerintah yang pro-rakyat.
-
kebijakan protektif bagi industri dalam negeri.
-
Perubahan alokasi anggaran ke sector rakyat,pasar
domestic, dan fasilitas public.
-
Perluasan pengembangan usaha bersama(koperasiPenguasaan
industry pengelolaan barang mentah hasil SDA Indonesia(nasionalisasi)
Strategi Jangka Pendek
Strategi dapat dilakukan guna mendukung peningkatan daya
saing hasil perkebunan Indonesia salah satunya buah nanas adalah: (1)
Pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas buah nanas
Indonesia melalui perbaikan infrastruktur dengan pengadaan alat pendingin,
pemberantasan hama penyakit, dan konsistensi dalam hal pemasokan buah nanas ke
pasar internasional; (2) meningkatkan kinerja ekspor buah nanas Indonesia; (3)
meningkatkan produktivitas buah nanas Indonesia yang dapat meningkatkan
jumlah produksi dan daya saing buah nanas Indonesia; dan (4) meningkatkan
volume ekspor buah nanas sehingga dapat meningkatkan daya saing buah-buahan
tropis Indonesia.
Strategi Jangka Panjang
- Memperbaiki iklim investasi
Lemahnya iklim investasi Indonesia disebabkan oleh
serangkaian faktor. Akan tetapi, ketidakpastian kebijakan dan peraturan,
korupsi, dan kualitas prasarana dinilai merupakan hal paling relevan bagi
eksportir buah nanas saat ini. Pemerintah telah merancang program untuk memperbaiki
iklim investasi, seperti tertuang dalam Buku Putih (White Paper) paket
kebijakan ekonomi pasca IMF. Meski strategi perbaikan iklim investasi ini
membutuhkan reformasi kelembagaan dalam jangka panjang dan perubahan perilaku,
pemerintah dapat bertindak cepat dengan memberi indikasi berupa komitmen untuk
menangani isu-isu tersebut. Kuncinya adalah membuka dialog dengan berbagai
asosiasi yang mewakili dunia usaha domestik dan asing. Selanjutnya, pencapaian
atau hasil dari agenda ini harus mudah diawasi. Penunjukan komite, sejajar
dengan kabinet, hanya akan efektif jika dapat meyakinkan dunia usaha visi apa
yang perlu dilakukan dan kewenangan untuk melaksanakan visi tersebut
- Meningkatkan akses pasar serta volume ekspor
Indonesia memerlukan kebijakan perdagangan yang sinkron dan
konsisten, agar memperoleh manfaat dari pertumbuhan perdagangan dunia dalam
rangka penciptaan lapangan kerja. Selama ini kebijakan yang ditempuh terlalu
fokus pada pengaruh subsidi pertanian oleh negara-negara maju. Meski penghapusan
subsidi ini sangat diharapkan, mereka bukanlah kendala utama bagi ekspor
Indonesia. Sebaliknya, kebijakan harus memfokuskan diri pada peningkatan akses
pasar. Baik pasar negara maju maupun berkembang sama pentingnya sebagai negara
tujuan ekspor nanas iIndonesia. Selain itu, Indonesia juga harus meningkatkan
nilai ekspor nanas dan nilai total ekspornya di pasar internasional agar
memperoleh tambahan pangsa ekspor. Salah satu caranya yaitu melakukan kerjasama
dengan negara pengekspor nanas yang bernilai ekspor tinggi dan berdaya saing
kuat dalam pemasaran guna meningkatkan nilai ekspor nanas Indonesia di pasar
internasional.
- Mempertahankan dominasi nanas indonesia di pasar internasional
Indonesia harus mempertahankan posisinya sebagai eksportir
di pasar internasional terutama di negara Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika
Serikat dan Macao dengan cara meningkatkan ekspor nanas segar serta berbagai
produk olahan nanas,terutama yang khas dari Indonesia seperti kripik dan dodol
agar negara tujuan tersebut memiliki pilihan produk yang lebih beragam dan
tetap mengimpor nanas dari Indonesia. Indonesia harus lebih intensif mengekspor
nanas ke Jepang dan Amerika Serikat yang merupakan negara tujuan potensial
karena kedua negara tersebut merupakan negara dengan GDP perkapita yang tinggi
dibandingkan negara tujuan lainnya sehingga aliran ekspor nanas Indonesia ke
kedua negara tersebut akan cenderung naik.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan dari diatas, maka dapat dapat disimpulkan bahwa Munculnya era pasar bebas telah memacu dunia usaha terutama dari
masing-masing Negara untuk lebih peduli terhadap strategi yang
dijalankan salah satunya peningkatan produk. Sehingga bagi Negara Indonesia menilai peningkatan kualitas produk
perlu diperhatikan dengan berbagai upaya, agar Indonesia tetap mampu bersaing
dalam mengikuti perekonomian pasar global. Indonesia memiliki berbagai sumber
daya alam yang dapat dimanfaatkan hasilnya untuk menambah jumlah produk yang
akan di eksport dan meningkatkan pendapatan Negara yang ditinjau dari berbagai
bidang, misalkan produk di bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan produk
home industry ( kerajinan tangan).
DAFTAR RUJUKAN
Yustika,
Ahmad Erani. 2006. Perekonomian Indonesia. Bayumedia Publishing : Malang
Nazar,
Fredi, dkk. 1988. Ekonomi Indonesia (Masalah dan Prospek 1988/1989).
Universitas Indonesia (UI-Press) : Jakarta